April 19, 2024
Cyberbullying

Akhir-akhir ini banyak kasus bullying atau perundungan yang viral di masyarakat terutama di media sosial. Apalagi setelah mencuatnya kasus Audrey yang sempat menyita perhatian warga net beberapa waktu lalu. Setiap orang kemudian berapi-api mengecam perilaku bullying ini.

Namun terkadang, kita bisa saja melakukan bullying terhadap seseorang dengan tidak kita sadari. Mungkin niat awalnya hanya sebatas bercanda, tapi siapa tahu candaan kita bisa melukai hati orang lain dan membuatnya tersinggung.

Apalagi di dunia maya saat ini orang bisa mengutarakan pendapat dan pemikirannya secara bebas dan gamblang. Hal ini apabila kebablasan dan tidak dikendalikan bisa menjadi bullying. Bullying melalui media sosial atau internet lebih dikenal sebagai cyberbullying.

Jadi, apa itu cyberbullying? Cyberbullying adalah tindakan kekerasan yang dialami oleh anak atau remaja dan dilakukan oleh teman/orang lain melalui internet.

Cyberbullying sendiri terdiri dari berbagai macam atau jenis. Bisa berupa pengucilan (exclusion) di dunia maya, pelecehan, outing atau mempermalukan orang lain di muka umum sperti forum online, grup chat, dan sebagainya.

Tindakan cyberstalking atau menguntit sebenarnya juga masuk ke dalam cyberbullying. Ingat, zaman sekarang ada banyak kasus dimana orangdewasa yang menguntit akun anak-anak untuk tujuan yang tidak baik. Ada pula catfishing (pencurian informasi pribadi), dissing (pengiriman informasi buruk), dan juga trickery (memposting hal-hal rahasia orang lain ke dunia maya).

Tindakan cyberbullying ini sangat berbahaya. Penyebaran informasi melalui internet dan media sosial begitu cepat, luas dan tak terbatas. Apabila ada konten yang sudah disebar maka konten tersebut akan semakin meluas karena terus dibagikan dan dibicarakan oleh orang lain.

Belum lagi, meskipun sudah menghapus suatu konten/gambar atau apapun itu, konten itu tidak benar-benar hilang begitu saja. Maka dari itu, apabila seseorang khususnya anakmenjadi korban cyberbullying, itu dapat memengaruhi kesehatan mentalnya.

Karena anak bisa saja dibully oleh teman sepergaulannya kemudian dihakimi atau di-judge oleh banyak orang lain yang tidak dikenal. Apalagi banyak warga net yang mudah terprovokasi dan percaya begitu saja dengan yang ia baca. Akibatnya, anak bisa saja tertekan hingga berujung ke depresi dan menarik diri dari lingkungannya.

Karena itu, orang tua memiliki peran yang besar dalam mencegah cyberbullying. Mereka harus bisa membatasi anak mereka dalam bermain media sosial, terutama anak yang belum cukup umur. Orang tua perlu mengawasi dan mengontrol aktivitas anak di dunia maya. Selain itu, orang tua juga harus tahu ketika anaknya menjadi korban cyberbullying agar bisa ditindaklanjuti sebelum terjadi hal yang lebih serius.

Semua orang juga sebagai pengguna media sosial, harus benar-benar bijak dalam berkata-kata di dunia maya. Kita harus berhati-hati agar jangan sampai apa yang kita tulis menyakiti orang lain dan berujung ke pembullyan. Serta jangan mudah terprovokasi dan segera ari tahu kelengkapan informasi yang diterima agar tidak menghakimi begitu saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *